Dyland yang Terluka

 


Start everyday with a new hope,

 leave bad memories behind and have faith for a better tomorrow


Berita Dylan Sada, seorang  model dari Indonesia, berkarir di Amerika, baru saja wafat tanggal 9 November 2020 lalu, kemudian dimakamkan di New Orleans. Beberapa kawan dan kerabat melepas kepergiannya.

Figur seorang Dylan baru saja saya kenal kemarin setelah video kepergiannya muncul di beranda YouTube. Saya penasaran dengan sosok Dylan. Sementara saya membaca beberapa media untuk mencocokkan kebenaran berita itu.

Dylan Sada, wafat diusia 36 tahun, tergolong usia muda. Membaca perjalanan karirnya di Amerika, hati ini bercampur aduk antara sedih dan proud with her strong mentality. Saya benar-benar tertegun membaca disana sini berita mengenai dirinya.

Sebagai seorang ibu yang memiliki 2 anak yang telah dewasa, saya membiarkan pikiran, perasaan terbawa agar memahami akan kisah ini. Dylan sangat berani, memiliki mental kuat, hidup di tengah kerasnya perjuangan. Ia berdomisli di Amerika seorang diri. Dikabarkan, beberapa saudara sepupu juga tinggal disana.

Pelecehan sex sang ayah dan kekerasan fisik mantan suami

Kepergiannya ke Amerika, untuk menghindari ayah kandung karena pelecehan seksual.  Tentu saja, Dylan kecil  trauma akan peristiwa itu.

Berita dari berbagai sumber media, disebutkan ia mendapat kekerasan fisik dari mantan suami tahun 2018. Ada yang menyebut mantan suami, ada pula yang mengatakan teman hidupnya. Kekerasan ini melukai fisiknya.

Sampai disini, trauma kedua menghampiri kembali. Betapa pedih rasanya. Tempat curhat, sang ibu berada di Indonesia.

Saya menangkap Dylan tipe orang  yang tertutup, ia hanya ingin menyimpan seorang diri. Terbukti ia memberitahu sang ibu, setelah berada di Amerika.

Babak kedua yaitu kekerasan temannya di apartemen, menorehkan trauma berikutnya.

Anugrah dan berkat hari demi hari

Mari kita telisik kisah hidup ini.

Kepedihan hati Dylan dipicu perbuatan sang ayah. Dylan sangat ingat akan kejadian itu, dan pikiran serta jiwanya telah merekam secara jelas.

Katakanlah ia mendarat di Amerika karena kemurahan Sang Kuasa. Tidak banyak orang beruntung seperti dirinya, melepaskan diri mencari peruntungan, walau sebenarnya pelarian dari kepedihan

Setiba di Amerika, ia cakap dan berkarir sebagai model. Dua poin ini karena anugrah Sang Kuasa masih tetap besertanya. Banyak orang terlunta-lunta di negri orang.

Hari demi hari dilalui, sekiranya ia dekat pada Sang Kuasa, beban hidup akan ringan. God will make a way. Namun kita kerap taksadar akan anugrah ini. Tuhan ingin, setiap langkah hidup kita bergantung kepadaNya sebab Ia yang memberi hidup.

Kabar bahwa Dylan ingin selalu hidup bebas, sebagai penyuka sesama jenis (lesbian), pemakai narkoba dan minuman alkohol. Bukan tak mungkin, finansial pun berkurang karena alasan ini.

Di Indonesia perilaku tak wajar demikian, memang dilarang. Baik dilihat dari kacamata agama, etika maupun adat dan budaya. 

Dylan tidak memanfaatkan kesempatan yang telah Tuhan berikan agar kehidupannya kembali normal, penuh berkah. Kehidupan bebasnya dipicu luka lama, menjadi akumulatif.

Apabila ia sensitive, tautan hatinya pada Sang Kuasa akan melembutkan hatiNya.  Merenung, menjerit, menangis memang tumpuan manusia normal, bukan bertindak negatif.

Petiklah hari ini. biar sedetik saja manusia menyerahkan seluruh tubuh, jiwa dan Roh, Dia pasti dengar. Pasti!

Sebuah pelajaran hidup

Tulisan ini menjadi pengingat, kawan-kawan dan saudara-saudara kita yang mengalami kisah serupa.

Sebagai orang tua, selalu doakan anak-anak kita agar mereka dijauhkan dari orang-orang yang bermaksud jahat.  Didik anak-anak agar selalu bergantung kepada Sang Kuasa daripada kepada orang tua/manusia.

Jika mengalami kesukaran, mereka akan selalu berdoa pada tambatan hati. Jadikan Tuhan sebagai perisai hidupnya. Tanamkan sejak kecil, maka dimanapun mereka berada, mental dan jiwa selalu kuat.

Jiwa manusia itu sangat rapuh tanpa siraman air rohani. Hanya itulah satu-satunya ajaran berharga, melebihi apapun di dunia ini. Suatu ketika, kita akan lega melepas anak-anak  di usia dewasa, tinggal dimanapun.

Kini putra pertama, bekerja di Cruise Ship, berdomisli di Brazil bersama istri serta anaknya. Sebagai seorang ibu, hanya kiriman doa akan lebih berarti bagi mereka.

Melakukannya membuat kita tenang, karena perisai Tuhan melindungi kita, anak-anak serta cucu, cicit.

"Never blame anyone in life. The good people give you happiness. The worst people give you a lesson. The best people give you memories"

Rest in peace Dylan Sada.

Comments