Hal yang Tidak Pernah Kulakukan Selama Pandemi Covid 19


"beberapa pelajaran terbaik dalam hidup dipelajari pada waktu terburuk"
(gambar ilustrasi CelestineP)

Sejak pandemi Covid 19 (Corona Virus Disease) merajalela di negri ini, bahkan merambah hampir ke seluruh negara di bumi ini,  merubah total kebiasaanku. Satu persatu, kebiasaan ini merubah perilaku. Mau takmau wabah ini memang harus dihadapi.

Sejak awal Maret 2020 terjadi wabah di negri ini, hari demi hari kami lalui, aktif selalu mencari informasi dari media TV dan YouTube. Ya, keinginan tahu bagaimana wabah itu menyebar.

Setiap sore selalu siap di depan televisi, karena kita semua #wfh (work from home), Jadi selalu ada waktu menonton. Semula ditemukan 2, lalu 8 orang, lambat laun ratusan orang, hingga saat saya menulis artikel ini, di bulan ke 11 telah mencapai rata-rata di atas 4000 orang. Bahkan 2 hari lalu berjumlah 5444 orang terkena kasus baru, tepatnya tanggal 13 November 2020. 

Wah, very fast! 

Belum ada tanda-tanda penurunan significant dari angka-angka tersebut. Selain negri ini diamuk wabah, berdampak pada situasi resesi ekonomi.

Musibah menimpa negri ini berturut-turut, belum ada signal akan surut. 

Saya tiada pernah lagi:

> Pergi ke Mall. Stop belanja maupun window shopping. 

> Dine out. 
Saya lebih suka memasak sendiri, walau sangsi dengan rasa. Seisi rumah memang mengeluh but it's better than never do it. Persoalan higiene, adalah prioritas.

> Membeli kosmetik
Kegemaran saya adalah membeli lipstik, eyeshadow, nail coulor, dll. Saya senang mencoba-coba sesuatu yang baru. 

> Membeli sepatu, baju, tas yaitu kebutuhan sehari-hari untuk bekerja

> Naik taksi atau Gocar. 
Kendaraan yang dipakai oleh publik pun, saya terbebas, tak pernah memakainya sama sekali. Bepergian ketempat dekat saja, dengan mobil pribadi.

> Ber-solo traveling
Melancong kemana? ini hobi saya sejak remaja. Sedihnya tak dapat kemanapun. Bisa saja kalau ingin memaksakan diri, namun saya lebih suka melihat photo-photo tempat wisata di Instagram. Entah kapan berakhir.

"Semua pelajaran hidup itu selalu ada hikmahnya. Baik ataupun buruknya kita yang menentukan"

What about you?


Related post

Comments