Butiran Salju (Part 10) : Ibunda Berpulang dan Kehadiran Anak Ke-2

 

(ilustrasi pixabay.com)

Ditinggal Ibu Berpulang

Kebahagiaan keluarga Boyke Prakoso seakan terhenti sejenak setelah Ibunda Naomi berpulang. Kepulangannya menyentak nadi rumah tangga keluarga.

Naomi seusia Boyke. Dahulu teman sekelas Boyke ini selalu juara di kelas.Tak herean Boyke mengenal baik Naomi.

Sementara teman-temannya sering mengolok dan menjodoh-jodohkan keduanya. Namanya tak berjodoh, usai SMA mereka berpisah, tiada komunikasi hingga pertemuan yang tidak disangka setelah Tynera membawanya ke rumah.

Betapa sedih keluarga ini setelah kepergian Naomi. Hanya beberapa tahun saja setelah Tynera mengajak ibunya serumah dengannya, Naomi sangat dekat dengan Rachel, cucu satu-satunya.

Tynera yang sedang mengandung cucunya yang kedua, akhirnya harus rela sang cucu tanpa melihat nenek.

Mereka memanggil Pastor dalam pemberkatan perpisahan. Semua keluarga keluarga besar mengunjungi kepulangan ibunda termasuk anak sambung, Helda dan Ruth.

“I love you mom” isak tangis Tynera tak reda

Berturut-turut, Boyke, Sandra dan Rachel memberikan salam terakhir.

Suasana berkabung menyelimuti rumah. Mereka memanjatkan doa, Pastor memimpin pemberkatan kematian.

“Death is an absolute mystery. We are all vulnerable to it. It’s what make life interesting and suspenseful”

Namun kematian bukanlah suatu misteri bagi keluarga Naomi. Kita semua akan menempati langit baru dan bumi baru.

Naomi telah berkemas pulang jauh sebelum kematian menghampiri. Dirinya telah siap berpulang menyusul suami tercinta.

Ia merana setelah kepergian sang suami, tapi kini mereka bahagia di sana.

“Naomi, sampai jumpa di langit baru dan bumi baru” gumam Boyke.

Dua bulan setelah Naomi pergi, kandungan Tynera telah menginjak 9 bulan. Boyke dan Tynera memutuskan untuk melahirkan secara normal, pasalnya Tynera merasa sehat-sehat saja, tiada suatu penghalang. Usianya baru 32 tahun.

Sandra, Boyke dan putri tercinta Rachel, amat menantikan kehadiran bayi.

“Omg, hon please be ready, we have to go to hospital now!”

Tynera segera mengajak pembantu dan suster mengangkat koper berisi perlengkapan bayi yang telah lama disiapkan.

“Are you okay?” Tanya Boyke.

Tiba di rumah sakit, semua telah siap.

“Ok hon, please keep stay” pinta Tynera saat Boyke akan meninggalkan ruang melahirkan di rumah sakit.

Boyke setia berada disampingnya selama Tynera di rumah sakit. Sesekali menghibur sang istri.

 Ia sesekali mengerjakan perkerjaan di ruang itu yang disewanya sangat mahal.

Rumah sakit itu khusus ruangan privasi bagi keluarga Tynera. Rachel menginap dengan 2 pembantu di kamar lain. Pintu ruangan menghadap taman nan luas. Wow! Serasa hotel. Boyke asyik bekerja di ruang sudut ruang itu.

(ilustrasi pixabay.com)

“It’s a boy!” teriak perawat

Boyke bersyukur, ia memeluk Tynera dan mencium keningnya.

“So, what’s a beautiful name for him?”

“Mark, yes Marc Prakoso”

“Oh, lovely..” suara Tynera lemah. Iapun tertidur karena kelelahan.

Bayi bermata bulat, berambut lebat, pipi yang gemuk, hidungnya mirip hidung Boyke.

Selamat datang Marc.

 

Bersambung Butiran Salju (Part 11) : Pembagian warisan

Comments