Sandra (ilustrasi pixabay)
Ia Bagai
Malaikat
Keseharian Boyke di rumah Sandra
seakan hanyut dalam suasana ketika ia bersamanya. Sandra, mantan istrinya sangat
tabah menghadapi berbagai terpaan persoalan. Seluruh prahara rumah tangga ia
dapat selesaikan.
Halnya Boyke ia terburu-buru
bertindak sembrono. Wanita ayu ini begitu kuat, berprinsip teguh, memiliki
kematangan pribadi. Walau Boyke sering melukai hatinya, ia tetap setia.
“Boyke, let’s have breakfast” Sandra menghampirinya di beranda
“ In a minute!” Sahutnya.
Sambil menyeruput kopi, kata
Sandra “I don’t understand, why you left
her, aku tak mau ikut campur Boyke, tapi dia istrimu”
“Ya, kutinggalkan sementara aja kok Sandra, kumau dia mikirlah, paling
tidak, sadar, kesibukan yang dicari-cari, benar-benar memuakkan!”
“Hey, why you said that?”
“Maksudku aku ingin ia sedikit saja memberi perhatian padaku dan
Rachel. Remember Sandra, we don’t even want to lose our kid”
“Ya, I know. I want you to get back home, stay with her”
Sambil menghampiri Sandra, Boyke
mencium keningnya dan berkata “Sandra,
you really have heart an angel. I don’t know how to start, but you have a
golden heart. I’m selfish, I still love you Sandra but I’m sucks!”
“Hey, don’t say that! I knew you well Boyke.
“Let me tell you something, 2 weeks ago I went to Doctor Henry, I got
cancer Boyke”
Pisau tajam serasa menghantam
dada Boyke. Mereka terdiam. Seandainya Boyke tahu dari dulu, ia takkan tega
meninggalkan Sandra. Wanita ini terlalu baik baginya.
“Sandra, tidakkah kau tahu, aku semakin mencintaimu, but not as love
infatuation, I really don’t know why God send you to me. I wanna take care of
you Sandra, I’ll tell to Tynera. She will be happy with you”
Dibelainya rambut Sandra. Kedua
hati serasa menyatukan cinta yang hangat. Boyke sangat terharu. Ia berjanji
takkan membiarkan Sandra seorang diri, merana sendirian.
Mereka duduk berdampingan, tangan
Boyke meremas tangannya lembut. Entah apa yang ia rasakan, hatinya bahagia
bercampur kesedihan yang menerpa tiba-tiba. Sedih sebab ia tak ingin
meninggalkan Sandra.
“Sandra, I will offer you to live with us, Tynera will be okay. Trust me!”
ujar Boyke
“Ya, my pleasure, there is no a happiness without you, your wife and
Rachel”
Kebaikan Boyke menaruh seluruh
harapan hidupnya terhadap Sandra. Ia tak ingin menyesali perangainya dulu. Ia
harus menyenangkan Sandra.
“Sandra, I think I should leave you for a while, I need to talk to
Tynera about you”
Boyke berkemas pulang ke rumah.
Selama ini pikirannya terpaut kepada Sandra. Kabar penyakit Sandra menggoncang
hatinya.
Sebelum pergi, ia menulis pesan
kepada Tynera “Hi babe, I on my way home,
see you soon, kiss”
Bersambung
Butiran Salju (Part 9) : Kehadiran Anak Ke-2
Comments
Post a Comment