Butiran Salju (Part 8) : Ia Bagai Malaikat

 

Sandra (ilustrasi pixabay)

Ia Bagai Malaikat

Keseharian Boyke di rumah Sandra seakan hanyut dalam suasana ketika ia bersamanya. Sandra, mantan istrinya sangat tabah menghadapi berbagai terpaan persoalan. Seluruh prahara rumah tangga ia dapat selesaikan.

Halnya Boyke ia terburu-buru bertindak sembrono. Wanita ayu ini begitu kuat, berprinsip teguh, memiliki kematangan pribadi. Walau Boyke sering melukai hatinya, ia tetap setia.

“Boyke, let’s have breakfast” Sandra menghampirinya di beranda

“ In a minute!” Sahutnya.

Sambil menyeruput kopi, kata Sandra “I don’t understand, why you left her, aku tak mau ikut campur Boyke, tapi dia istrimu”

“Ya, kutinggalkan sementara aja kok Sandra, kumau dia mikirlah, paling tidak, sadar, kesibukan yang dicari-cari, benar-benar memuakkan!”

“Hey, why you said that?”

“Maksudku aku ingin ia sedikit saja memberi perhatian padaku dan Rachel. Remember Sandra, we don’t even want to lose our kid”

“Ya, I know. I want you to get back home, stay with her”

Sambil menghampiri Sandra, Boyke mencium keningnya dan berkata “Sandra, you really have heart an angel. I don’t know how to start, but you have a golden heart. I’m selfish, I still love you Sandra but I’m sucks!”

“Hey, don’t say that! I knew you well Boyke.

“Let me tell you something, 2 weeks ago I went to Doctor Henry, I got cancer Boyke”

Pisau tajam serasa menghantam dada Boyke. Mereka terdiam. Seandainya Boyke tahu dari dulu, ia takkan tega meninggalkan Sandra. Wanita ini terlalu baik baginya.

“Sandra, tidakkah kau tahu, aku semakin mencintaimu, but not as love infatuation, I really don’t know why God send you to me. I wanna take care of you Sandra, I’ll tell to Tynera. She will be happy with you”

Dibelainya rambut Sandra. Kedua hati serasa menyatukan cinta yang hangat. Boyke sangat terharu. Ia berjanji takkan membiarkan Sandra seorang diri, merana sendirian.

Mereka duduk berdampingan, tangan Boyke meremas tangannya lembut. Entah apa yang ia rasakan, hatinya bahagia bercampur kesedihan yang menerpa tiba-tiba. Sedih sebab ia tak ingin meninggalkan Sandra.

“Sandra, I will offer you to live with us, Tynera will be okay. Trust me!” ujar Boyke

“Ya, my pleasure, there is no a happiness without you, your wife and Rachel”

Kebaikan Boyke menaruh seluruh harapan hidupnya terhadap Sandra. Ia tak ingin menyesali perangainya dulu. Ia harus menyenangkan Sandra.

“Sandra, I think I should leave you for a while, I need to talk to Tynera about you”

Boyke berkemas pulang ke rumah. Selama ini pikirannya terpaut kepada Sandra. Kabar penyakit Sandra menggoncang hatinya.

Sebelum pergi, ia menulis pesan kepada Tynera “Hi babe, I on my way home, see you soon, kiss”

 

Bersambung Butiran Salju (Part 9) : Kehadiran Anak Ke-2

Comments