Butiran Salju (Part 9) : Kehadiran Anak Kedua

 

(ilustrasi pixabay.com)

Kehadiran anak kedua

Sandra memilih tinggal bersama Tynera, Boyke, Rachel dan ibunda Tynera, Naomi. Telah 2 minggu ia pindah sedangkan rumah miliknya sendiri diserahkan pada Boyke agar terpelihara.

Keluarga kecil ini bahagia menyambut kedatangan Sandra. Tynera sangat mengasihi seperti mengasihi ibunya sendiri. Sandra berusia 53 tahun, terpaut jauh dengan Tynera yang genap 30 tahun.

Bagi mantan istri Boyke ini, hari demi hari hanyalah waktu yang tersisa untuk menikmati sebagai bagian keluarga Boyke.

Demikian Sandra menangani PT. Starlight milik Boyke yang telah diserahkan kepadanya namun dirinya hanya mengerjakan pekerjaan ringan saja. Saatnya yang tepat agar ia dapat menyerahkan diri kepada Sang Kuasa karena penyakit kanker yang diderita.

Mereka kini menjadi keluarga besar Boyke Prakoso. Begitu pula keseharian Naomi sangat akrab sekali dengan sang cucu, Rachel.

Rachel sangat manja padanya. Sandra mulai beradaptasi dengan seluruh penghuni. Boyke senang sebab Sandra terlalu baik bagi mereka.

Sandra menempati satu rumah kecil di pekarangan rumah yang masih terhubung dengan rumah utama. Rumah mungil dikelilingi rumput dan taman firdaus. Tampak anggrek memenuhi taman dipadu daun palm yang asri.

Kolam kecil tempat Rachel bermain bersama ikan-ikan. Bersebrangan dengan rumah Rachel terletak kamar Naomi. Ia memang ingin tersendiri di kamar yang mungil itu. Walau ruang tidur kecil namun memiliki ruang tengah berukuran luas. Kadang Rachel bermain di sana.

 Tynera dan Boyke menempati rumah utama. Kebahagiaan mereka tampak sempurna.

“Honey, let me show you something…”

Sambil menggandeng Boyke ke kamar, ia menunjukkan testpack.

“Wow, we will have two!” Boyke berteriak dan menciumi Tynera.

“I hope a boy, maybe 2 boys!”

Tak sadar usianya menjelang 56 tahun, ia berharap bayi laki-laki akan melengkapi kebahagiaannya bersama Tynera.

Mereka di puncak kebahagiaan.

Malamnya, saat makan bersama, Tynera memberi tahu seisi rumah. “wow..congratulation Tynera” kata Sandra sambil memeluknya.

“Then I will have another grandchild..” ujar Naomi.

Boyke saling berpandangan lalu tersenyum.

“So, when doctor’s schedule Sandra?” tanya Boyke

“I think today, he will be here”

“Great”

“Thanks Boyke”

Tynera tersenyum melihat mereka bercakap. Suaminya memang sangat perhatian terhadap Sandra, begitupun Tynera.

Bagi mereka, inilah momen yang tepat menyenangkan Sandra.

“Aunty, are you tired to play with me?” ujar Rachel memperlihatkan puzzlenya.

“Of course not sweety, will be right back” sahut Sandra setelah mereka usai makan malam.

Kali ini Sandra mengajak Rachel ke kamarnya. Tampak di sudut berserakan cat warna lukisan. Sandra memang gemar melukis cat air. Ia mengajari Rachel melukis bunga anggrek.

“Wow, it’s fabulous Aunty!”

“Yes, you like that?”

“Yep. would you mind to teach me Aunty?”

“My pleasure, sweety” Ia duduk disebelah Rachel dan mulai mengajari melukis bunga anggrek. Tampak Rachel penuh antusias meniru cara melukis Sandra.

Rachel, bocah 5 tahun yang menggemaskan, cerdas dan beperangai lembut seperti ibunya.

“Aunty, you play guitar?” Sambil menunjuk guitar di sudut.

Sandra mengambil guitar dan memainkan sebuah lagu “I’m A Little Teapot”. Lagu yang diingatnya saat kanak-kanak.

Rachel menggerakkan kepalanya mengikuti irama lagu. Sandra tahu Rachel tertarik bermain gitar. Diberikannya padanya agar bermain sesuka hatinya.

Seketika suasana berisik dentingan senar gitar memenuhi ruangan. Dibiarkannya ia melakukan sebebasnya.

Keesokan harinya, Rachel kembali datang ke ruangan Sandra. Dilihatnya Sandra memainkan dentingan gitar dengan nyanyian ‘Fly me to the moon” , karya Frank Sinatra

“I like that song, Aunty”

“Ok, let me teach you” Sandra berjanji akan membelikan sebuah gitar medium untuk Rachel.

“I will buy small guitar for you, sweety”

“Thanks Aunty” ujar Rachel sambil memeluk Sandra.

Sandra sayang terhadap Rachel. Ia mengajarkan semua kegemarannya kepada bocah cantik ini.

Malampun tiba, Rachel tertidur di sofa tengah. Tampak ia lelah belajar bermain gitar dan menyanyi.

Di setelnya lagu Twinkle little star.

Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are
Up Above the world so high
Like a diamond in the sky
When the blazing sun is gone

When he nothing shines upon
Then  you show your little light
Twinkle, twinkle, all the night

Then the traveler in the dark
Thanks you for your tiny sparks
He could not see which way to go
If you did not twinkle so

In the dark blue sky you keep
And often through my curtains peep
For you never shut your eye
Till the sun is in the sky

 As your bright and tiny spark
Lights the traveler in the dark
Though I know not what you are
Twinkle, twinkle little star

 Namun dalam hatinya, Sandra bertekad mengajarkan sesuatu yang tidak biasa-biasa saja kepada bocah cerdas ini.

“Let see…” gumamnya sambil mengecup kening Rachel

 

(Bersambung Butiran Salju (Part 10) :  Ditinggalkan ibunda berpulang

Comments